Volunteerabroad programs for students have many challenges but also contribute to the development of human resources in the future. This paper aims to explain the volunteer program of students to abroad and their contribution to the internationalization of higher education. The study was conducted on four informants who participated in volunteer programs abroad and a NGO of volunteer programs Sayaingin berbagi tentang salah satu Program internship ke luar negeri yang diselenggarakan oleh SEAMEO. Sebelumnya , mari kita berkenalan dengan apa itu SEAMEO. Di Cafe tempat saya menjadi volunteer juga banyak sekali teman baru yang saya dapatkan. Hal yang bisa saya pelajari dari pengalaman saya disana adalah, sebagai orang Indonesia ProgramPertukaran Pelajar Ini Akan Membawamu ke Luar Negeri. Program Pertukaran Pelajar - Program pertukaran mahasiswa, pelajar, maupun pemuda mulai populer di dunia sejak tahun 1960-an. Program ini awalnya dimaksudkan untuk mengenal budaya negara lain sekaligus meningkatkan toleransi. Biasanya siswa sekolah menengah atau mahasiswa semester Sebelumikut kegiatan volunteering, cari tahu apa kegiatan yang bakal kamu ikuti. Jangan sampai ikut program volunteering tetapi kamu tak tahu tentang kegiatannya. Hal tersebut terkait persiapan sebelum berangkat volunteering ke luar negeri. Salah satu contoh kasus seperti di salah satu kegiatan volunteering yaitu fashion show baju daerah. Aupairadalah sebuah program yang diadakan untuk membantu dua belah pihak yaitu keluarga yang membutuhkan dan pekerja yang ingin pergi ke luar negeri. Program ini tergolong baru di banyak negara dan seringkali artinya tidak dimengerti oleh banyak orang. Untuk menghilangkan kesalahpahaman, maka sebaiknya cermati baik-baik apa itu Au Pair. 4 University of Wollongong (UOW) Bagi kamu yang ingin kuliah di universitas negara tetangga, University of Wollongong (UOW) bisa menjadi pilihan tepat karena menyediakan program kuliah online. Universitas yang masuk dalam deretan 1% Universitas top di dunia menurut QS World Rankings, telah meluluskan banyak mahasiswa melalui program kuliah 11Cara Jalan-Jalan Gratis ke Luar Negeri. 1. Jalur Beasiswa. Beasiswa kuliah ke luar negeri menjadi salah satu cara terbaik untuk bisa jalan-jalan ke luar negeri. Beruntung, jika beasiswa itu diraih di benua yang jarak antar-nnegaranya dekat, seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Di Indonesia, banyak negara menawarkan beasiswa kuliah S1, S2 BerdedikasiMelalui Kegiatan Sosial di Luar Negeri. Minggu (1/12) AIESEC in Surabaya menggelar kegiatan Outgoing Preparation Seminar (OPS) untuk membekali para pemuda yang akan melaksanakan program Global Volunteer. Program ini merupakan pertukaran yang berfokus pada 17 tujuan yang menjadi urgensi United Nations (UN). AtMdo2T. Ilustrasi volunteer Foto Dok. pxhereApakah kamu siswa atau mahasiswa berminat menjadi seorang volunteer relawan internasional? Selain bisa menambah pengalaman dan jejaring, kamu juga bisa nyambi jalan-jalan ke luar negeri, kamu berminat, enggak usah bingung. Mulailah mencari situs-situs di internet yang memberi kesempatan untuk ikut volunteering. Berikut kumparan rangkum tiga di namanya, situs ini menyediakan berbagai informasi tentang segala lowongan di bidang pendidikan yang sedang dibuka, khususnya untuk anak muda. Lowongan tersebut terdiri dari beasiswa, konferensi, penghargaan, kerja, magang, dan tentunya sini kamu bakal tahu seputar info lowongan terbaru yang dibuka dari seluruh penjuru negara serta tenggat pengumpulan aplikasi serupa dengan situs sebelumnya, Youthop memberikan informasi seputar lowongan pendidikan yang sifatnya umum, termasuk salah satunya volunteer. Ada juga informasi soal kompetisi internasional di mendapat informasi, kamu juga bisa membagikan event yang berkaitan dengan pendidikan di situs Youthop seperti konferensi, beasiswa, magang dan seperti situs sebelumnya, Global Volunteer memberikan informasi khusus untuk lowongan volunteer. Hanya saja programnya untuk segmen yang berbeda-beda. Kamu bisa ikut volunteer dengan memilih segmen khusus siswa dan mengikut volunteer lewat situs ini, kamu bakal diberi pelatihan dalam tiga sektor berkaitan dengan layanan volunteer yang akan diberikan yaitu bagaimana mengentaskan kelaparan, meningkatkan kualitas kesehatan, dan mendorong kognisi masyarakat. - Ada banyak kesempatan keluar negeri saat menjalani pendidikan mulai dari pertukaran pelajar/mahasiswa hingga mengikuti workshop. Namun, ada yang tak kalah seru untuk dicoba yaitu kegiatan volunteering. Kamu bisa menemukan tawaran kegiatan volunteering ke luar negeri dari berbagai organisasi seperti AISEC, WWOOF, United Nations Volunteer, dan lainnya. Kamu bisa menemukan beragam tawaran kegiatan volunteering yang menarik untuk dicoba di luar volunteering punya banyak manfaat seperti belajar beradaptasi di lingkungan yang berbeda budaya, belajar bahasa asing, dan melatih kemandirian. Selain itu, kamu juga bisa menambah jejaring pertemanan lintas negara. Gimana, tertarik mencoba volunteering ke luar negeri? Sebelum mencoba, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan nih. Simak informasinya seperti dikutip dari 1. Ketahui organisasi atau lembaga yang menyelenggarakan kegiatan volunteer Hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum ikut kegiatan volunteering ke luar negeri adalah mencari tahu organisasi atau lembaga yang menyelenggarakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui rekam jejak organisasi atau lembaga penyelenggara kegiatan volunteer. Baca juga Yuk, Ikut Workshop Membangun Budaya Damai di Korea, Bebas Biaya Setelah mengetahui rekam jejak, kamu bisa memutuskan apakah lembaga tersebut kredibel atau tidak. 2. Biaya mengikuti kegiatan volunteer Siapa yang berpikir kegiatan volunteering itu gratis? Memang ada sebagian kegiatan volunteering yang bebas biaya, tetapi ada juga beberapa organisasi atau lembaga yang membebankan biaya untuk peserta volunteering. Mungkin kalian akan berpikir "Kita sudah membantu mereka, kok harus membayar?". Ya, setiap organisasi memiliki kebijakan yang berbeda dalam pembiayaan seperti penerapan biaya administrasi di tempat kegiatan volunteering. Oleh karena itu, pastikan cari tahu biaya administrasi sebelum melamar kegiatan volunteering. Jika menggunakan mata uang asing, cari tahu konversinya ke dalam rupiah. Selama 6 minggu di bulan Januari-Februari 2020, Farrel Alvieri mengikuti program Global Volunteer AIESEC di Republik Ceko. Mahasiswa Universitas Jember ini berbagi pengalamannya mewakili Indonesia di luar negeri, khususnya dalam bidang pendidikan. Bagaimana ceritanya? Yuk, kita saksikan! *** Perkenalkan semuanya, saya Farrel Alvieri, seorang mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Jember angkatan 2018. Saya adalah seorang anak kampung yang berasal dari kota kecil bernama Indramayu. Saya berkuliah dengan tujuan untuk memperbaiki taraf hidup agar menjadi seseorang yang berguna untuk banyak orang. Awal mula saya tertarik mengikuti program Global Volunteer AIESEC di Universitas Jember berawal dari acara ā€œSeminar Yuk ke Luar Negeriā€ yang diselenggarakan oleh AIESEC in Universitas Jember pada April 2019. Di sana terdapat sejumlah pembicara yang pernah menjejakkan kaki di negeri orang, termasuk beberapa peserta program pertukaran pelajar. Mulailah saya mendaftar, wawancara hingga mempersiapkan segala dokumen untuk proses keberangkatan. Singkat cerita, tibalah waktunya untuk terbang melanglangbuana ke benua seberang yang belum pernah saya lalui sebelumnya. Rasa senang, bahagia, sedih dan haru bercampur menjadi satu. I was so speechless at the time. I did not have high expectation for this, just go and do the best. Hingga akhirnya tibalah saya di benua Eropa, sebuah tempat asing bagiku yang berjarak sekitar kilometer jauhnya dari tanah air. Saya berada di Pilsen, sebuah kota yang terletak di sebelah barat Republik Ceko. Di sana saya bertemu dengan sejumlah orang yang memiliki latar belakang dan karakteristiknya masing-masing. Tercatat, terdapat sebanyak 43 sukarelawan yang berasal dari 17 negara berbeda. Indonesia dan Ukraina mengirim delegasi terbanyak, yakni sebanyak 7 sukarelawan. Hari terakhir Global Village di Olympia Mall, Pilsen pada Minggu, 26 Januari 2020 Foto diambil oleh seorang AIESECer in Pilsen Selama saya berada di Pilsen Region, saya menyambangi 5 sekolah yang masing-masing tersebar di berbagai tempat. Sejatinya semua sekolah memiliki kesan dan pesannya tersendiri yang membuat saya nyaman berada di dalamnya, namun kali ini saya hanya akan menjelaskan sekolah yang paling membuat pengalaman saya berkesan, yakni ZĆ”kladnĆ­ Å”kola ZbÅÆch. Di sana, saya memiliki keluarga angkat yang kebetulan merupakan seorang guru di sekolah setempat. Mereka merupakan sepasang suami istri yang luar biasa ramah dan baik kepada saya. Saya merasa seperti berada di rumah saat bersamanya. Hal unik dan lucu yang selalu membuat saya tertawa ialah saat kami berbicara melalui Google Translate. Kebetulan mereka tidak berbicara dalam bahasa Inggris dan saya pun tidak berbicara dalam bahasa Ceko sehingga membuat kami harus melakukan hal sepele yang terdengar konyol. Namun begitulah realitanya. Mereka pun suka sekali mengajak saya mengobrol di sela-sela waktu berkumpul. Sejatinya mereka penasaran terhadap Indonesia maka saya jelaskan sejelas-jelasnya kepada mereka negara saya. Senang rasanya menjadi duta bangsa di negeri orang sehingga kita dapat berpartisipasi dalam penyebaran budaya dan identitas bangsa kepada bangsa lainnya. Banyak pengalaman tak terlupakan yang saya peroleh dari keluarga ini, seperti rasa hangat masyarakat bule kepada orang Asia seperti saya, lalu untuk pertama kalinya dalam hidup saya bermain bowling serta melihat dan merasakan salju secara langsung, mencoba dan merasakan kuliner lokal yang ingin saya rasakan kembali dan hal-hal lainnya yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Saya bersama keluarga angkat kanan dan kiri saya saat mengunjungi anak dan menantu mereka Di samping itu, saya pun dibuat terkesima oleh orang-orang di lingkungan sekolah, baik siswa, staff maupun guru. Mereka benar-benar membuat saya merasa seperti keluarga. Sejujurnya ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengemban amanah menjadi seorang duta bangsa sekaligus inspirator bagi orang-orang yang berbeda ras dengan saya. Saya merasa berterima kasih dalam menjalankan tugas ini, karena dengan begitu maka saya dapat menunjukkan identitas saya sebagai anak bangsa yang diharapkan dapat membawa nama baik bangsa di negeri orang. Saya pun suka dengan sapaan ringan anak-anak, seperti ā€œAhoj Farrel.ā€ Meski mereka tidak berbicara dalam bahasa Inggris, namun kami memiliki relasi yang cukup dekat bahkan saya selalu mengingat kehangatan seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang selalu meminta saya untuk memeluknya. Saya hanya terharu dan tentu saja bahagia dibuat olehnya. Segala kenangan bersama mereka akan selalu tersimpan dalam sanubari. Saya bersama si gadis Serbia, si anak ceria berusia 10 tahun kiri saya beserta kawannya Foto diambil oleh seorang ibu si anak ceria berusia 10 tahun, ia seorang juru masakdi sekolah sekaligus seorang fotografer profesional Di samping saya membangun relasi dengan orang-orang di sekolah, saya pun membangun relasi sesama volunteer. Dari sekian banyak volunteer yang berpartisipasi, terdapat seorang gadis berkebangsaan Serbia yang berteman baik dengan saya. Saya seringkali menghabiskan waktu bersamanya, mulai dari membahas tugas selaku duta bangsa masing-masing negara, membicarakan perbedaan masing-masing negara, saling bertukar ilmu dan pengetahuan hingga obrolan ringan demi mengisi waktu. Ia sangat baik dan saya pun sangat bersyukur memiliki seorang kawan seperti dia. Ia mengenal saya sebagai orang yang suka bercanda sedangkan saya mengenalnya sebagai sosok multitalenta. Ia memang piawai dalam bermain alat musik, seperti gitar, piano hingga harp. Di samping itu, ia pun piawai dalam menarasikan sebuah cerita narrator. Meski demikian, kami pun pernah terlibat perselisihan mengenai suatu hal yang membuat kami saling menyalahkan satu sama lain. Begitulah realitanya. Dalam menjalani hidup kita tidak selalu sepakat dengan pernyataan orang lain, namun pula seringkali bertentangan dengannya. Saya berdoa pada Tuhan agar kami dapat dipertemukan kembali, baik di Indonesia, Serbia atau belahan bumi lainnya. Saya bersama si gadis Serbia saat berada di kafe selepas tugas mengajar di sekolah Ada satu alasan yang membuat saya ingin kembali ke Republik Ceko. Semua itu berasal dari pengalaman manis saya selama berada di sana. Republik Ceko memiliki keistimewaannya tersendiri yang membuatnya berbeda dari negara lainnya. Meski ia hanya memiliki segelintir WNI, namun ia memiliki banyak orang yang memiliki kepribadian hangat layaknya masyarakat Indonesia yang dikenal oleh dunia oleh sebab ramah tamahnya terhadap bangsa asing. Kini, Republik Ceko adalah rumah keduaku. Sebagus-bagusnya Paris, masih lebih bagus Praha. Lebih romantis. Nic & Mar LINE Story ā€œAku berjanji akan selalu menggantungkan mimpiku agar dapat Go International, karena dengan cara itulah aku membanggakan keluarga dan membalas segala kebaikan mereka.ā€ *** Foto-foto disediakan oleh penulis