Yuk, baca sampai selesai, ya. 1. Bacaan Surat At-Taubah ayat 97-112. Berikut merupakan bacaan Surat At-Taubah ayat 97-112 dengan artinya: 97. Orang-orang Arab Badui itu lebih kuat kekafiran dan kemunafikannya, dan sangat wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. Kaitannya dengan surah at Taubah, ia diturunkan oleh Allah untuk memutus perjanjian antara Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang musyrikin. 2. Bagian dari surah al Anfal. Sebagian pendapat menyatakan bahwa surah at Taubah adalah kelanjutan surah al Anfal. 3. Khilaf apakah surah tersendiri atau bukan. Konon, karena ‘keras’nya ayat-ayat di dalamnya, maka ia tidak diawali dengan nama Allah yang maha kasih maha sayang. Meski Surah At-Taubah tidak diawali dengan basmalah, dan manusia hanya mampu menangkap sedikit saja kemungkinan rahasianya, tetapi surat ini diakhiri dengan sangat indah. Setelah di awal berisi pelepasan, di tengah tersebar Tafsir. Tafsir Surat At-Taubah: 5 [ [Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Soal 47 : Bagaimana cara membaca ‫ العنكبوت اتخذت‬jika dibaca Washol, terdapat di akhir surat Al Anfal dan awal surat At Taubah, “Sejatinya surat yang paling agung dalam Al-Qur’an adalah surat Al-Fatihah, dan sesungguhnya ayat yang paling agung adalah ayat kursi” Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam pernah mengutus salah seorang sahabatnya dalam peperangan, dan membacakan Al-Qur’an untuk sahabat-sahabatnya dengan diakhiri surat Al-Ikhlas, lalu beliau bersabda: Namun jika tidak dari awal surat, maka cukup ta’awwudz saja. Di dalam ceramah atau khutbah, ta’awudz cukup sekali pada pembacaan ayat yang pertama. Karena ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat-ayat al-Qur’ân di khutbah-khutbahnya, beliau langsung membaca ayatnya, tanpa ta’awudz dan basmalah. Surat ini dibacakan oleh 'Aliy ibn Abî Thâlib kepada orang-orang Muslim pada musim haji. Saat itu, yang menjadi Amirulhaj (Amîr-u-'l-Hajj, Amîr al-Hajj) adalah Abû Bakr al-Shiddîq r. a. . Surat ini diawali dengan pernyataan bahwa Allah tidak bertanggung jawab atas orang-orang musyrik. ThBrx.